CONTOH PENGELOLAAN KELAS FISIKA SMA
DALAM MATERI FLUIDA STATIS
Pengelolaan kelas adalah salah satu tugas yang wajib
dilakukan oleh guru ketika sedang mengajar. Pengelolaan kelas dimaksudkan untuk
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi anak didik sehingga tercapai
tujuan pengajaran secara efektif dan efisien. Ketika kelas terganggu, guru
harus bisa mengembalikannya agar tidak menjadi penghalang bagi proses belajar
mengajar.
Dalam konteks yang demikian itulah konsep pengelolaan
kelas penting untuk diketahui oleh setiap guru. Oleh karena itu, penting untuk
mengetahui pengertian pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas adalah suatu usaha
sengaja dilakukan guna mencapai tujuan pengajaran. Pengelola kelas diawali dari
tujuan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Dengan adanya
tujuan pembelajaran guru dapat merencanakan bagaimana proes pembelajaran yang
akan berlangsung di dalam kelas.
Pada hakikatnya, pengelolaan kelas
adalah segala usaha yang di arahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar
yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan
baik sesuai dengan kemampuan. Atau dapat ikatakan bahwa pengelolaaan kelas
merupakan usaha sadar untuk mengatur kegiatan proses belajar mengajar secara
sistematis. Usaha sadar itu mengarah pada penyiapan bahan belajar, penyiapan
sarana maupun alat peraga, pengaturan ruang belajar, mewujudkan situasi/kondisi
proses belajar mengajar dan pengaturan waktu sehingga pembelajaran berjalan
dengan baik dan tujuan kurikuler dapat tercapai.
Dalam
hal ini saya akan memberikan contoh pengelolaan kelas yang akan saya lakukan
ketika mengajar Fisika SMA dalam materi Fluida Statis. Berikut jalan
pengelolaan kelas bermula dari proses awal pembelajaran hingga jam kelas
berakhir :
1.
Keterampilan Membuka Pelajaran
Ketika guru sedang mengajar, dari
pertama guru memasuki kelas hal pertama yang dilakukan oleh guru adalah membuka
pelajaran. Setiap guru harus mempunyai keterampilan mengajar yang baik.
Terutama keterampilan membuka pelajaran. Karena hal ini yang menentukan proses
pembelajaran yang akan berlangsung. Keterampilan
membuka dan menutup pelajaran merupakan keterampilan dasar mengajar yang harus
dikuasai dan dilatihkan bagi calon guru agar dapat mencapai tujuan pembelajaran
secara efektif, efisien dan menarik. Keterampilan membuka pelajaran merupakan
upaya guru dalam memberikan pengantar/pengarahan mengenai materi yang akan
dipelajari siswa sehingga siswa siap mental dan tertarik mengikutinya. Membuka pelajaran adalah kegiatan yang
dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan
perhatian siswa agar terpusat pada hal-hal yang akan dipelajari.
Ketika
guru mengajar di kelas, tidak hanya nilai kognitif yang di terapkan tetapi juga
harus mampu menanamkan nilai-nilai afektif dan psikomotorik siswa. Selain hal
utama yaitu materi pelajaran yang tersampaikan, juga harus ada nilai-nilai
religius dan sosial di dalam kelas agar timbul kenyamanan dan keamanan dalam
proses pembelajaran yang berlangsung.
Sebelum
saya masuk kelas, hal pertama yang saya persiapkan selain materi adalah
penampilan. Penampilan seorang guru menentukan ketertarikan siswa untuk
belajar. Oleh karena itu, sebagai guru harus berpenampilan yang baik yaitu
sopan, bersih, rapi dan berpenampilan layaknya guru yang berwibawa sehingga
siswa dari pertama melihat gurunya saja sudah mulai tertarik untuk belajar.
Dalam
pelajaran Fisika SMA biasanya setiap satu kali pertemuan disediakan waktu 2 jam
yang mana satu jam pelajaran yaitu slama 45 menit, artinya waktu yang tersedia
dalam satu kali pertemuan adalah 90 menit. Dimulai dari awal memasuki kelas,
hal yang saya lakukan adalah mulai dari tersenyum dan menyapa mereka dengan
mengucap salam dan sapaan hangat lainnya sedikit seperti misalnya menanyakan
kabar. Setelah semua perhatian siswa terpusat kepada saya, saya akan memberi
sedikit kata-kata motivasi agar mereka semangat belajar pada hari itu. Kemudian
saya akan sedikit mengemukakan struktur pelajaran yang akan berlangsung pada
hari itu mengenai pokok apa saja yang akan dibahas dan bagaimana rencana
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Saya
akan menyampaikan pokok bahasan mengenai materi fluida statis yang terdiri dari
beberapa pokok bahasan diantaranya Pengertian Fluida dan Fluida Statis,
Sifat-sifat Fluida, Massa Jenis, Tegangan Permukaan, Kapilaritas, Viskositas,
dan Tekanan Hidrosatis. Pokok bahasan dalam materi Fluida Statis terbilang
cukup banyak, jadi tidak akan selesai jika hanya disampaikan dalam waktu 90
menit. Jadi, untuk materi Fluida statis akan di gunakan waktu dua kali
pertemuan. Untuk pertemuan pertama akan dibahas mengenai Pengertian Fluida dan
Fluida Statis, Sifat-sifat Fluida, Massa Jenis, dan Tegangan Permukaan. Untuk
sisanya akan dilanjutkan pada pertemuan kedua. Pada pertemuan pertama akan
dilakukan diskusi demonstrasi dan praktikum.
Dalam
membuka pelajaran ini saya gunakan waktu selama 10 menit termasuk dengan
pendekatan pembelajaran yang juga saya lakukan didalamnya dan juga pengaturan
siswa dan pengaturan fasilitas.
2.
Pendekatan Pembelajaran
Dalam
hal ini, pendekatan pembelajaran yang saya gunakan adalah pendekatan
kontekstual. Pendekatan konstekstual berlatar belakang bahwa siswa belajar
lebih bermakna dengan melalui kegiatan mengalami sendiri dalam lingkungan
alamiah, tidak hanya sekedar mengetahui, mengingat, dan memahami. Pembelajaran
tidak hanya berorientasi target penguasaan materi, yang akan gagal dalam
membekali siswa untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya. Dengan demikian
proses pembelajaran lebih diutamakan daripada hasil belajar.
Oleh
karena itu, dalam materi Fluida Statis ini saya gunakan pendekatan kontekstual.
Karena, isi dalam materi ini sangat terkait dalam kehidupan sehari-hari. Jadi,
siswa dapat lebih memahami materi ini dengan melakukan kegiatan praktikum
seperti halnya kegiatan yang sering terjadi dalam lingkungan alamiahnya. Dengan
cara seperti itu siswa dapat lebih memahami dan mudah mengingatnya.
3.
Pengaturan Orang (siswa)
Pengaturan
siswa adalah hal yang sangat penting dalam pengelolaan kelas. Dimulai dari
pengaturan tempat duduk siswa di dalam kelas hingga tata tertib yang harus
diikuti oleh siswa selama jam pelajaran sedang berlangsung.
Dalam
pelajaran Fisika materi Fluida Statis siswa saya arahkan untuk duduk secara
berkelompok. Anggap saja di dalam kelas tersebut terdapat 30 orang, maka dalam
satu kelas saya akan membagi sebanyak 5 kelompok. Karena, dalam materi ini
nantinya akan dilakukan diskusi dan juga praktikum.
Dalam
pengaturan siswa ini, pendekatan kelompok digunakan untuk menghendaki
peninjauan pada aspek individual siswa. Penempatan siswa memerlukan
pertimbangan pada aspek postur tubuh siswa, di mana menempatkan siswa yang
mempunyai tubuh tinggi atau rendah, di mana menempatkan siswa yang memiliki
kelainan penglihatan atau pendengaran, jenis kelaminan siswa perlu juga
dijadikan pertimbangan dalam pengelompkan siswa. Siswa yang cerdas, yang bodoh,
yang pendiam, yang lincah, dan suka berbicara, suka membuat keributan, yang
suka mengganggu temannya, dan sebagainya. Sebaiknya dipisah agar kelompok tidak
dominasi oleh satu kelompok tertentu, agar persaingan dalam belajar berjalan seimbang.
Kemudian,
saya akan menyampaikan aturan ketika di dalam kelas dengan jam pelajaran saya.
Aturan tersebut dimaksudkan untuk menjaga keamanan dan ketertiban siswa serta
melatih kedisiplinan siswa.
Untuk
aturan dalam materi Fluida statis, pada pertemuan sebelumnya saya sudah
menyampaikan pesan atau tugas yang harus siswa persiapkan sebelum belajar di
kelas yaitu diantaranya menyiapkan rangkuman atau bacaan mengenai Fluida Statis
dan mempersiapkan diri dengan membaca materi mengenai Fluida Statis. Hal ini
dimaksudkan agar siswa terlatih untuk belajar mandiri sebelum belajar dengan
guru. Karena apa yang didapatkan sendiri biasanya akan lebih mudah diingat
daripada yang diberikan oleh guru.
4.
Pengaturan Fasilitas
Aktivitas
dalam kelas baik guru maupun siswa dalam kelas kelangsungannya akan banyak
dipengaruhi oleh kondisi dan situasi fisik lingkungan kelas. Oleh karena itu
lingkungan fisik kelas berupa sarana dan prasarana kelas harus dapat memenuhi
dan mendukung interaksi yang terjadi, sehingga harmonisasi kehidupan kelas
dapat berlangsung dengan baik dari permulaan masa kegiatan belajar mengajar
sampai akhir masa belajar mengajar. Kriteria minimal meliputi aman, estetika,
sehat, cukup, bermutu dan nyaman, yang terpenting bahwa dengan fasilitas yang
minim dapat diatur dengan baik sehingga daya gunanya lebih tinggi. Pengaturan
fasilitas adalah kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa, sehingga seluruh
siswa dapat terfasilitasi dalam aktivitasnya di dalam kelas. Pengaturan fisik
kelas darahkan untuk meningkatkan efektivitas belajar siswa sehingga siswa
merasa senang, nyaman, aman, dan belajar dengan baik.
Untuk belajar dengan baik tentunya
dimulai dari kelas yang bersih, untuk itu sebelum pelajaran dimulai saya akan
melihat dahulu kondisi kelas apakah sudah bersih atau belum. Jika kelas
terlihat kotor maka saya akan meminta waktu maksimal 5 menit untuk siswa
membersihkan kelas dan merapikan tempat duduk. Mengenai meja dan kursi tempat
duduk siswa tentu saja hal ini sudah difasilitasi oleh sekolah. Yang terpenting
ada papan tulis dan ada spidol. Untuk infokus di usahakan sekolah menyediakan.
Jika sekolah tidak mempunyai infokus, maka saya akan menggunakan media
pembelajaran yang lain yang tanpa menggunakan infokus misalnya gambar berupa
poster ataupun alat peraga.
Untuk materi Fluida Statik akan
dilakukan demonstrasi dan praktikum. Biasanya alat untuk praktikum sudah
disediakan di laboratorium sekolah. Namun, jika alat tersebut tidak ada maka
guru lah yang wajib memfasilitasi dengan alat peraga bantu sederhana. Untuk
materi fluida akan dilakukan demonstrasi oleh guru mengenai Tegangan permukaan
dimana alat dan bahan yang diperlukan adalah baskom, jarum atau silet, dan air.
Alat dan bahan dalam percobaan ini sangatlah mudah ditemui dalam kehidupan
sehari-hari. Jadi, jika alat dan bahan tersebut tidak disediakan oleh sekolah
maka pada pertemuan sebelum belajar mengenai materi tersebut saya akan menyuruh
siswa untuk membawa alat dan bahan tersebut dari rumah. Hal ini boleh saja jika
tidak memberatkan siswa dalam hal keuangan. Dengan demikian siswa sendiri dapat
memfasilitasi dirinya sendiri dengan dukungan dan arahan dari guru.
5. Strategi
Pembelajaran
Strategi
pembelajaran yang saya gunakan untuk mengajar Fisika dalam materi Fluid Statis
ini adalah strategi pembelajaran inquiry. Strategi Pembelajaran Inquiry (SPI) adalah
rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berfikir secara
kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawabannya dari suatu
masalah yang ditanyakan.
Ada beberapa hal yang menjadi utama
strategi pembelajaran inquiry:
a) Menekankan
kepada aktifitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya
strategi inquiry menempatkan siswa sebagai objek belajar.
b) Jika
bahan pelajaran yang akan diajarkan tidak berbentuk atau konsep yang sudah
jadi, akan tetapi sebuah kesimpulan yang perlu pembuktian.
c) Jika
proses pembelajaran berangkat dari rasa ingin tahu siswa terhadap sesuatu.
d) Jika
guru akan mengajar pada sekelompok siswa rata-rata memilki kemauan dan
kemampuan berpikir, strategi ini akan kurang berhasil diterapkan kepada siswa
yang kurang memiliki kemampuan untuk berpikir.
e) Jika
jumlah siswa yang belajar tak terlalu banyak sehingga bisa dikendalikan oleh
guru.
f) Jika
guru memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan yang berpusat pada
siswa
Saya memilih strategi pembelajaran
ini dikarenakan saya ingin menekankan secara maksimal kepada siswa untuk dapat
mencari dan menemukan, saya mengharapkan dalam pembelajaran ini rasa ingin tahu
siswa tinggi sehingga siswa dapat menggunakan kemampuannya untuk berpikir
kritis.
6. Metode
Pembelajaran
Dalam
mengajar materi Fluida Statis ini, saya menggunakan berbagai macam metode yaitu
:
a.
Metode
diskusi
Metode diskusi
adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan penyajian materi melalui
pemecahan masalah, atau analisis sistem produk teknologi yang pemecahannya
sangat terbuka. Disini siswa melakukan diskusi tentang suatu masalah yang
diberikan oleh guru, sehingga siswa menjadi aktif.
Dalam
materi Fluida Statis ini siswa akan diberikan masalah mengenai pengertian
Fluida dan Fluida Statis serta sifat-sifat fluida. Disini masing-masing
kelompok mempersiapkan materi dengan sumber boleh buku paket yang ada di
perpustakaan dan boleh juga dari internet. Dengan demikian siswa akan menjadi
aktif dalam mencari materi sendiri seblum dijelaskan oleh guru. Dan setelah
mereka melakukan diskusi, saya akan menjelaskan yang benar dan meluruskan apa
yang telah mereka sampaikan.
b. Metode pemberian tugas
Metode pemberian
tugas adalah cara mengajar atau penyajian materi melalui penugasan siswa untuk
melakukan suatu pekerjaan. Disini guru memberikan suatu tugas kepada siswa
untuk diselesaikan oleh siswa, sehingga siswa menjadi aktif.
Dalam
materi Fluida statis ini, ada dua tugas yang saya berikan untuk dikerjakan di
rumah. Pertama, tugas yang telah saya berikan di pertemuan sebelumnya yaitu
resume atau bacaan mengenai materi Fluida Statis. Kedua, tugas yang saya
berikan ketika akhir jam pelajaran berupa butir-butir soal. Pemberian tugas ini
dimaksudkan agar ketika siswa di rumah akan kembali membuka pelajaran yang tlah
diperoleh dari sekolah.
c. Metode Ceramah
Metode ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan
pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung kepada
sekelompok siswa.
Setiap mengajar, guru pasti mengggunakan metode ceramah.
Walaupun digunakan berbagai metode yang lain, metode ceramah sudah pasti tidak
bisa ditinggalkan. Karen penjelasan dari guru sendiri dalam pembelajaran di
kelas adalah wajib. Siswa akan menjadi lebih mengerti akan pelajaran jika sudah
dijelaskan oleh guru.
Dalam materi Fluida Statis ini saya menyelipkan metode
ceramah dalam setiap metode yang saya gunakan. Terkhusus pada sub bab Massa
Jenis, materi khusus saya yang menyampaikan dengan metode penjelasan dari saya yaitu
metode ceramah.
d.
Metode
Demonstrasi
Metode demontrasi merupakan metode
pembelajaran yang sangat efektif untuk menolong siswa mencari jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan seperti: Bagaimana cara mengaturnya? Bagaimana proses
bekerjanya? Bagaimana proses mengerjakannya. Demonstrasi sebagai metode
pembelajaran adalah bilamana seorang guru atau seorang demonstrator (orang luar
yang sengaja diminta) atau seorang siswa memperlihatkan kepada seluruh kelas
sesuatau proses.
Dalam materi Fluida
Statis ini, saya akan melakukan metode demonstrasi pada bagian sub bab Tegangan
Permukaan. Disini saya akan menjelaskan sambil mempraktikkan langsung mengenai
Tegangan Permukaan dan siswa mengamatinya.
e. Metode Eksperimen
Metode
eksperimen adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan
aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang
dipelajarinya. Jadi metode ini dalam strategi pembelajaran merangsang
siswa untuk melakukan suatu aktivitas aktif yang berdasarkan pengalaman yang ia
alami.
Setelah
dilakukan metode demonstrasi siswa akan saya suruh untuk melakukan atau mencoba
sendiri percobaan yang sudah saya jelaskan tadi.
f. Metode tanya jawab
Metode
tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus
dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada
guru. Disini guru memberikan waktu untuk siswa bertanya kepada gurunya tentang
materi pembelajaran.
Pada
saat penjelasan materi dari saya akan selalu saya selipkan metode tanya jawab
yaitu pada sub bab Massa Jenis. Pada akhir materi saya mempersilahkan siswa
untuk bertanya. Dan saya akan meminta teman sebayanya dahulu yang menjawab
pertanyaan sebelum saya yang menjawab. Kemudian saya juga akan memberikan
beberapa pertanyaan untuk menguji sejauh mana tingkat kepahaman siswa terhadap
materi yang telah saya sampaikan.
7. Evaluasi
Pembelajaran
Evaluasi
pembelajaran selain digunakan untuk menguji siswa dalam setiap setengah atau
satu semester, juga diperlukan pada setiap proses pembelajaran dalam
keseharian. Setiap belajar, sebelum akhir pembelajaran saya akan mengevaluasi
siswa duntuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa dan unuk mengukur
kemampuan saya mengajar ataukah saya sudah berhasil membuat siswa paham atau
belum. Sebelum menutup pelajaran saya akan memberi beberapa pertanyaan kepada
siswa mengenai materi hari itu. Kemudian saya akan memberi tugas untuk
dkerjakan di rumah.
8. Keterampilan
Menutup Pelajaran
Kegiatan menutup
pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri kegiatan inti
pelajaran. Usaha menutup pelajaran tersebut dimaksudkan untuk memberikan
gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa, mengetahui tingkat
pencapaian siswa dan tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan guru antara lain adalah merangkum kembali atau
menyuruh siswa membuat ringkasan dan mengadakan evaluasi tentang materi
pelajaran yang baru diberikan.
Sebelum jam
pelajaran diakhir saya menggunakan waktu untuk menyimpulkan pelajaran pada hari
itu. Kemudian saya akan memberi tahu sub bab yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya, juga akan sedikit berbicara mengenai materi pelajaran yang akan
dibahas pada pertemuan selanjutnya. Hal ini bertujuan untuk membangkitkan rasa
ingin tahu siswa mengenai materi yang akan dipelajari selanjutnya. Saya juga
akan memberi tugas berupa soal mengenai pelajaran hari itu dan tugas untuk
membuat resume atau bacaan kembali untuk materi yang akan dibahas selanjutnya.
9. Manajemen
Waktu
Manajemen
waktu dalam mengajar di kelas sangatlah penting. Sebelum mengajar, guru harus
benar-benar mempersiapkan diri dan mempunyai rencana yang sudah tersusun secara
sistematis beserta waktu-waktu yang digunakan. Hal ini menunjang keefektifan
dan keefesienan pembelajaran di dalam kelas.
Dalam
satu kali pertemuan disediakan waktu 90 menit. Berikut beberapa lama rencara
waktu yang saya gunakan dalam mengajar materi Fluida Statis dari awal hingga
akhir pembelajaran :
·
Membuka pelajaran (mencakup pengaturan
kelas, pengaturan fasilitas dan pendekatan pembelajaran) => 10 menit
·
Materi inti terbagi dalam beberapa sub
bab yang akan diselesaikan dalam satu kali pertemuan, yaitu :
-
Pengertian Fluida dan Fluida Statis
& Sifat-sifat Fluida dengan menggunakan metode diskusi => 35 menit
Masing-masing kelompok berdiskusi selama 10 menit
dan membacakan hasil diskusi satu kelompok diberi waktu 5 menit untuk
membacakan hasil diskusi mengenai pengertian Fluida dan Fluida Statis &
Sifat-sifat Fluida. Karena materinya sedikit maka waktu yang digunakan singkat.
-
Massa Jenis dengan menggunakan metode
ceramah dan metode tanya jawab => 10 menit
-
Tegangan Permukaan dengan menggunakan
metode demonstrasi dan metode eksperimen => 20 menit (10 menit untuk
demonstrasi dan 15 menit untuk eksperimen)
· Evaluasi
Pembelajaran => 10 menit
· Menutup
Pelajaran => 5 menit
10. Masalah-masalah
dalam Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas yang dilakukan
oleh guru adalah upaya untuk memberikan pelayanan pembelajaran yang sesuai
dengan setiap potensi siwa, sehingga semua siswa dapat belajar dengan baik dan
merasa terfasilitasi dari sisi perkembangan fisik dan psikisnya. Akan tetapi
dalam penyelenggaraan pembelajaran di kelas tidak selalu berlangsung dengan memuaskan
sering muncul masalah. Masalah dapat kita tinjau dari berbagai sisi, sehingga
guru dapat menjadi maklum bila perencanaan yang disusun sedemikian rupa akan
tetapi masih muncul masalah dalam pelaksanaannya.
Masalah yang biasa dihadapi di
dalam kelas adalah pertama, siswa yang sulit diatur yaitu adanya siswa yang
tidak mau mengikuti aturan guru di dalam kelas. Kemudian fasilitas sekolah yang
kurang memadai seperti misalnya buku, infokus, dll. Kemudian masalah
keefesienan waktu, biasanya waktu yang telah direncanakan tidak berjalan dengan
sesuai sehingga kadang menyebabkan materi tidak selesai tersampaikan dan tujuan
pembelajranpun menjadi tidak tercapai. Kemudian gangguan dari luar, ketika kita
sedang belajar di dalam kelas pun tekadang mendapat gangguan dari luar seperti
keributan yang membuat kita yang berada di dalam kelas menjadi tidak dapat
berkonsentrasi dalam belajar. Dan masih banyak masalah lainnya.
11. Usaha
Pencegahan Masalah Kelas
Pengelolaan kelas merupakan
kegiatan atau tindakan guru dalam rangka penyediaan kondisi yang optimal agar
proses belajar mengajar berlangsung efektif. Tindakan tersebut dapat berupa
tindakan yang bersifat pencegahan dan atau tindakan yang bersifat korektif.
Tindakan yang bersifat pencegahan yaitu dengan jalan menyediakan kondisi baik
fisik maupun kondisi sosio emosional sehingga terasa benar oleh siswa rasa
kenyamanan dan keamanan untuk belajar. Sedangkan tindakan yang bersifat
korektif merupakan tindakan terhadap tingkah laku yang menyimpang dan merusak
kondisi optimal bagi proses belajar mengajar yang sedang berlangsung. Tindakan
yang bersifat korektif terbagi dua, yaitu tindakan yang seharusnya segera
diambil guru pada saat terjadi gangguan dan penyembuan terhadap tingkah laku
yang menyimpang yang terlanjur terjadi agar penyimpangan tersebut tidak
berlarut-larut.
Upaya pencegahan yang saya gunakan
disini adalah berupa tata aturan yang saya berikan sebelum jam proses
pembelajaran dimulai dan juga menentukan batas-batas waktu untuk setiap
kegiatan. Dan untuk tindakan yang bersifat korektif yaitu apabila terdapat
tidakan siswa yang menyimpang misalnya ada siswa yang tidak taat aturan maka
disini saya akan memberi ketegasan pertama berupa peringatan dan kedua berupa
hukuman. Jika terdapat gangguan lain yang dapat mengganggu proses belajar maka
akan dikondisikan dengan apa yang terjadi. Misalnya jika terjadi keributan di
luar, maka saya sebelumnya telah mempersiapkan metode pembelajran yang lain.
Saya akan memberi mereka materi hardcopy untuk dibaca dan dipahami kemudian saya
akan menjelaskan dengan menggunakan media-media berupa simulasi dengan
menggunakan layar infokus. Nah, jika masalahnya juga di sekolah itu tidak
terdapat infokus, maka saya harus mempersiapkan poster atau gambar yang
disertai dengan penjelasan di dalamnya. Pasti ada cara untuk menghadapi
gangguan dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu tidak ada alasan bagi guru
untuk gagal menyampaikan materi jika mendapat gangguan.
Komentar
Posting Komentar